Minggu, 18 April 2010

karya tulis

KARYA ILMIAH

MENGENAL PESONA BATIK TULIS
PEKALONGAN


Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Menempuh Nilai pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Atas Negeri 4 (SMA N 4) Pekalongan
Tahun Pelajaran 2009/ 2010




Oleh :
Nama : MINHATUL MAULA
No. Absen : 17
Kelas : XI IPA1



DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 PEKALONGAN (SMA N 4)
Jl. HOS Cokroaminoto 383 A Pekalongan 51135 Telp. (0285) 432621 e-mail: sman4pkl@yahoo.co.id
KARYA ILMIAH

MENGENAL PESONA BATIK TULIS
PEKALONGAN


Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Menempuh Nilai pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Atas Negeri 4 (SMA N 4) Pekalongan
Tahun Pelajaran 2009/ 2010




Oleh :
Nama : MINHATUL MAULA
No. Absen : 17
Kelas : XI IPA1



DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 PEKALONGAN (SMA N 4)
Jl. HOS Cokroaminoto 383 A Pekalongan 51135 Telp. (0285) 432621 e-mail: sman4pkl@yahoo.co.id
PENGESAHAN


Karya ilmiah yang berjudul “Seni BATIK dan Budayanya” ini telah disahkan oleh pembimbing. Karya ilmiah ini saya susun sebagai syarat untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Pekalongan Tahun Ajaran 2009/2010.

Hari :
Tanggal :


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 4 Pekalongan



Jazuli, S. Pd
NIP.



Pembimbing I, Pembimbing II,



Rin Hernawati, S. Pd Nefi Kristianawati, S. Pd
NIP. NIP.




MOTTO


1. Berpegang teguh pada agama
2. Awali segala sesuatu dengan berdoa terlebih dahulu
3. Tidak ada kesuksesan tanpa adanya usaha
4. Orang bijak akan melaksanakan kewajibannya terlebih dahulu sebelum menuntut haknya
5. Kegagalan adalah awal dari sebuah kesuksesan yang tertunda
6. Pekerjaan yang ditunda-tunda akan menambah banyak pekerjaan






















KATA PENGANTAR


Dengan rahmat Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga penulis dapat menyusun karya ilmiah yang berjudul “Mengenal Pesona Batik Tulis Pekalongan.”
Semoga sholawat serta salam tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa reformasi zaman yang lebih modern.
Atas dorongan moril serta saran-saran yang tidak ada henti-hentinya, serta bimbingan secara langsung dari pembimbing, sehingga memungkinkan karya ilmiah ini dapat terwujud. Maka penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Jazuli, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Pekalongan
2. Ibu Rin Hernawati, S.Pd., selaku guru Bahasa Indonesia
3. Kedua orangtua saya yang telah membantu dalam segala hal.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis selaku penyusun, mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga penulisan karya ilmiah ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca maupun bagi penulis sendiri. Amien yaa Rabbal ‘Alamin.


Pekalongan, Januari 2010

Penulis







DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
MOTTO.................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 2
D. Hipotesis............................................................................................ 2
E. Sumber Data...................................................................................... 2
F. Metode dan Teknik Pengumpulan Data............................................ 3
G. Sistematika Penulisan........................................................................ 3
BAB II ANALISIS/PEMBAHASAN................................................................ 4
A. Pengertian dan Riwayat Batik........................................................... 4
B. Macam-macam Batik......................................................................... 5
C. Keistimewaan Batik Pekalongan....................................................... 7
BAB III PROSES PEMBUATAN BATIK........................................................ 9
A. Bahan-bahan dan Alat yang Dipergunakan....................................... 9
B. Bahan-bahan dalam Kegunaanya...................................................... 10
C. Proses Pembatikan............................................................................. 12
D. Sistem Upah/Perburuhan................................................................... 14
BAB IV PENUTUP.............................................................................................. 15
A. Simpulan............................................................................................ 15
B. Saran.................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN



BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Batik merupakan hasil kesenian bangsa Indonesia yang juga terkenal sebagai hasil seni klasik kebudayaan Nasional kita. Dengan demikian, batik merupakan suatu budaya yang harus kita jaga kelestarianya. Sudah barang tentu dengan mendengar kata-kata pelestarian, timbullah di hati sanubari kita untuk menjaga pelestarian batik? Apakah dengan menyimpan batik-batik itu dalam suatu museum, ataukah dengan jalan memamerkan batik-batik itu dalam suatu pameran? Tentu bukanlah seperti itu. Sebab pelestarian disini bersifat produktif, yaitu dengan jalan mendirikan/menggalakan produksi-produksi pembatikan yang produktifitasnya harus kita pasarkan kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat Indonesia. Dapat juga para pelajar dengan mengetahui/mempelajari jenis dan cara pembatikan dan dapat berbagi pengetahuan itu dengan orang lain sudah termasuk melestarikan batik.
Seiring dengan perkembangan manusia yang mengalami zaman revolusi industri yang menggantungkan kehidupan manusia pada bidang perindustrian. Dengan orientasi hidup tersebut, dunia agrikulturpun mengalami kemunduran perlahan-lahan. Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam bidang industri batik
Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah batik yang telah sejak dulu ada, perlahan-lahan akan mundur dengan sendirinya dan digantikan oleh batik-batik zaman modern.
Sehingga dengan membaca karya ilmiah ini, para pembaca dapat mengetahui lebih banyak lagi tentang perbatikan, sehingga kita lebih menghargai dan melestarikan budaya yang kita miliki, terutama batik. Atas dasar ini penulis mengambil judul “Mengenal Pesona Batik Tulis Pekalongan”.


B. Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah batik itu?
2. Apa saja macam-macam dari batik?
3. Apa keistimewaan batik Pekalongan?
4. Alat dan bahan apa saja yang digunakan untuk membatik?
5. Bagaimana proses pembuatan batik?
6. Bagaimana sistem perburuhan para pekerja batik?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dan riwayat batik.
2. Untuk mengetahui macam-macam batik.
3. Untuk mengetahui keistimewaan batik Pekalongan dibandingkan batik yang lain.
4. Untuk mengetahui alat dan bahan apa saja yang dipergunakan untuk membuat batik.
5. Untuk mengetahui proses pembuatan batik.
6. Untuk mengetahui sistem perburuhan/upah para pekerja batik.

D. Hipotesis
Batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Indonesia.
Batik tulis Pekalongan telah ada sejak zaman dahulu.
Batik dibuat dari alat yang disebut Canting.
Ada bermacam-macam batik.
Upah pekerja batik di Pekalongan biasanya dengan upah harian atau borongan.

E. Sumber Data
Dalam Penyusunan karangan ilmiah ini penulis memperoleh sumber dari cara kehidupan sehari-hari masyarakat dan memperoleh informasi baik dari buku maupun website di internet
F. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam menyusun karya ilmiah ini penulis menggunakan beberapa metode, yaitu :
1. Metode Studi Pustaka
Yaitu dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan tema karya ilmiah. Dalam hal ini penulis menggunakan buku Jejak Museum Batik Nasional Pekalongan dan Budaya Nusantara sebagai bahan pengumpulan data.
2. Download dari Situs Internet
Yaitu dengan mengunjungi situs-situs di internet yang sesuai dengan tema yang akan dibuat karya ilmiah. Dalam hal ini penulis mengunjungi situs:
http://batikindonesia.info/index.php?s=digagas
http://www.progrosir.co.cc/2008/07/bahasa_indonesia_version_jenis_batik.html
http://www.batikmarkets.com/batik-pekalongan.php

G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, hipotesis, sumber data, metode dan teknik pengumpulan data, serta sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori, berisikan pengertian dan riwayat batik, macam-macam batik, dan keistimewaan batik Pekalongan.
Bab III Proses Pembuatan Batik, bab ini menjelaskan bahan-bahan dan alat yang dipergunakan, bahan-bahan dalam kegunaannya, proses pembatikan, dan sistem upah atau perburuhan.
Bab IV Penutup, pada bab terakhir ini menguraikan simpulan dan saran.






BAB II
ANALISIS/PEMBAHASAN


A. Pengertian dan Riwayat Batik
Keberadaan seni batik di Indonesia sejatinya sudah tumbuh sudah cukup lama, ini dibuktikan dengan ditemukanya motif-motif batik pada relief candi-candi yang tersebar di tanah Jawa. Kata batik sendiri berasal dari bahasa Indonesia. Dalam Babad Sengkala tahun 1633 serta dalam Pandji Djajatengkara tahun 1770 kata-kata batik-membatik sudah ada. Dari segi bahasa kata batik berasal dari bahasa Jawa dari akar kata tik yang berarti kecil. Yang kemudian muncul kata ambatik atau anyerat yang diartikan menulis atau menggambar secara rumit serba kecil (titik-titik) di atas sebuah kain. Untuk melakukanya digunakan alat canting dan lilin (malam) yang dipanaskan sebagai perintang warna.
Seni batik dalam sejarah pembatikan Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit hingga kerajaan Mataram sejalan dengan perkembangan kerajaan Islam di tanah Jawa. Semua batik yang dihasilkan merupakan batik tulis (tradisional). Dalam perkembanganya hasil pembatikan yang terbesar adalah dikota Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Tasikmalaya dan Bali. Batik adalah sebuah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian dan busana dan menjadi salah satu kebudayaan raja-raja zaman dulu. Awalnya batik terbatas dipekerjakan di lingkungan keraton saja dan hasilnya hanya untuk pakaian raja, kerabat kerja serta para pengikutnya. Karena banyak pengikut raja yang tinggal di luar lingkungan keraton sehingga kesenian batik ikut terbawa ke luar tembok kerajaan dan akhirnya masyarakat luar ikut mengerjakan membuat batik di tempat tinggalnya, kemudian menyebar keluar menjadi pakaian yang sangat digemari rakyat, baik oleh kalangan kaum perempuan maupun pria.
Bahan batik yang digunakan saat itu sangat sederhana, berupa kain putih hasil tenunan tangan dengan menggunakan alat tenun manual buatan sendiri. Sedangkan bahan pewarna menggunakan warna dari tumbuh-tumbuhan, seperti buah mengkudu, soga, dan nila. Adapun bahan sodanya dari abu dan pengikat warna menggunakan garam yang dibuat dari tanah lumpur. Berkembangnya kesenian batik di Jawa menjadikan batik dikenal secara meluas dan menjadi ikon rakyat Nusantara.
Meskipun tidak ada catatan kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindang, motif batik itu ada yang dibuat tahun 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju. Namun perkembanganya yang signifikan diperkirakan setelah terjadi perang besar tahun 1825-1830 di Kerajaan Mataram yang disebut Perang Diponegoro atau Perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak para keluarga keraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah timur dan barat. Kemudian di daerah-daerah baru itu para keluarga keraton dan pengikutnya mengembangkan batik. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang. Seiring berkembangnya waktu, batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang disekitar daerah pantai, yaitu daerah Pekalongan Kota, Buaran, Pekajangan dan Wonopringgo. Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu, dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan warna seni batik.

B. Macam-macam Batik
Adapun macam-macam batik yang sudah dikenal masyarakat luas diantaranya:
1. Batik Pecinaan/Cina
Keturunan dari para perantau Cina di Indonesia biasanya memproduksi batik untuk komunitas sendiri atau juga diperdagangkan. Batik produksi mereka yang disebut batik pecinaan memiliki ciri khas warnanya yang cukup variatif dan cerah, dalam selembar kain banyak menampilkan bermacam warna. Motif yang digunakan banyak memasukan unsur budaya Cina seperti motif burung Hong atau merak,dan naga. Biasanya pola batik pecinaan lebih rumit dan halus.
2. Batik Pengaruh Keraton
Pembuat batik di Pekalongan sering membuat batik yang motifnya merupakan ciri khas dari batik keraton Yogyakarta atau Surakarta. Walaupun bermotif pengaruh kraton akan tetapi teknik pembuatan dan pewarnaanya dengan gaya Pekalongan, sehingga lebih unik dan menarik.
3. Batik Jlamprang
Motif-motif Jlamprang atau di Yogyakarta dengan nama nitik adalah salah satu batik yang cukup popular diproduksi di daerah Krapyak Pekalongan. Batik ini merupakan pengembangan dari motif kain Potola dari India yang berbentuk geometris kadang berbentuk bintang atau mata angin dan menggunakan ranjing yang ujungnya berbentuk segi empat.
4. Batik Terang Bulan
Suatu desain batik dimana ornamennya hanya di bagian bawah saja. Batik itu berupa lung-lungan atau berupa ornamen pasung atasnya kosong atau berupa titik-titik. Batik terang bulan disebut juga bedong atau ram-raman.
5. Batik Cap Kombinasi Tulis
Batik kombinasi tulis sebenarnya batik cap dimana proses kedua atau sebelum disoga, direntes atau dirining oleh pembatik tulis sehingga batik kelihatan seperti ditulis.
6. Batik Tiga Negeri Pekalongan
Seperti halnya batik-batik Negara lain dimana dalam satu kain terdapat warna merah biru soga yang semua dibuat di Pekalongan, terkadang warna biru diganti ungu dan hijau
7. Sogan Pekalongan
Batik dengan proses dua kali dimana proses pertama latar putih kadang ada coletan, dan untuk proses kedua batik diranahi penuh atau ornamen plataran berupa titik halus baru setelah itu disoga.
8. Batik Pangan atau Petani
Batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga dirumah dikala tidak pergi kesawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun-temurun sesuai daerah masing-masing.



9. Coletan
Dimana dalam suatu kain batik pewarnaan disebagian tempat menggunakan sistem colet dengan kuas dan untuk pencelupan hanya sekali celup kecuali warna soga, warna-warna lain menggunakan colet.
10. Batik Tulis
Adalah batik yang motifnya dibentuk dengan tangan, yaitu gambar dengan pensil dan canting untuk penutup atau pelindung terhadap zat warna.
11. Batik Cap
Adalah batik yang pembuatan motifnya menggunakan stempel. Cap ini biasanya terbuat dari tembaga yang telah digambar pola dan telah dibubuhi malam (cairan lilin panas)
12. Batik Sablon
Batik sablon adalah batik yang motifnya dicetak dengan klise/handprint.
13. Batik Painting
Batik painting adalah batik yang dibuat tanpa pola, tapi langsung meramu warna di atas kain.
14. Batik Printing
Yaitu batik yang penggambaranya menggunakan mesin. Kemunculan batik ini masih dipertanyakan oleh beberapa seniman dan pengrajin karena dianggap merusak dalam tatanan seni batik.

C. Keistimewaan Batik Pekalongan
Pekalongan adalah sebuah kota yang terletak di pantai Pesisir Utara (pantura) Pulau Jawa yang mempunyai rentang kehidupan sebagaimana masyarakat pesisir yang kental dengan kegiatan niaga. Salah satu mata pencaharian masyarakatnya bukan hanya bertumpu pada sektor pertanian dan perikanan, namun juga kerajinan. Di antaranya pembuatan kain batik. Bahkan batik merupakan sebagai salah satu sumber penghidupan pokok sebagian besar masyarakat Pekalongan yang sudah mengakar turun temurun antar generasi.
Batik Pekalongan dikenal sudah cukup lama antara abad XIV-XVI dengan ditemukanya pola gringsing dan banji, selanjutnya sejak abad XVIII yang dibuat masyarakat Pekalongan dikenal sebagai batik Pesisiran, yaitu batik yang dibuat di luar pakem kraton Solo maupun Yogyakarta. Batik Pesisir Pekalongan mempunyai ciri khas tersendiri jika dibandingkan dengan batik-batik lainya. Bukan hanya karena corak ragam yang variatif, namun juga pewarnaan yang lebih berani dengan menghasilkan warna-warna cerah. Ini semua tidak terlepas dari kultur budaya dan serta tingginya kreatifitas masyarakat pesisir yang dinamis mudah menerima pengaruh dari luar.
Batik yang semula dibuat dengan menggunakan corak yang mengacu pada batik keraton yang berwarna sogan. Dalam perkembanganya corak dan warna mulai mengalami perubahan. Batik yang dibuat menggunakan pijakan ciri khas warna ‘kalengan’ yang dikenal dengan batik bangbiron (bang-bangan dan biron) dari kata abang (merah) dan biron (biru) paduan ini menjadi ciri khas batik pesisir tradisional/tulis. Pekalongan dengan motif jlamprang. Sehingga batik jenis inilah yang membedakan batik Pekalongan dengan batik-batik kraton Solo dan Yogyakarta yang didominasi warna sogan.
Di sisi lain jika batik kraton sering dikaitkan dengan simbol-simbol pemaknaan dan pemakaianya dijadikan sebagai suatu syarat dalam ritual. Namun batik Pekalongan berfungsi hanya sebagai dekoratif estetik tanpa makna, ini tidak terlepas dari kekentalan nafas agamis sebagai ciri budaya daerah pesisir. Adapun motif batik yang banyak terdapat di batik Pekalongan seperti bunga-bunga kecil, burung, daun saluran, dan juga motif binatang laut dan hewan laut lain misalnya sotong-sotongan, ada juga motif yang menggambarkan hasil pertanian misalnya padi.
Adapun daerah-daerah di Pekalongan yang dikenal sebagai daerah pemproduksi batik di antaranya: Buaran, Krapyak, Wiradesa, Wonopringgo, Pekajangan, dan Tirto.







BAB III
PROSES PEMBUATAN BATIK


A. Bahan-bahan dan Alat-alat yang Dipergunakan
Bahan-bahan yang digunakan atau diperlukan dalam pembatikan itu dapat dibagi menjadi dua (dua), yaitu :
1. Bahan-bahan primer, yaitu bahan-bahan yang mutlak diperlukan dalam pembatikan, jika salah satu di antara bahan-bahan primer tidak ada, maka pembatikan tidak dapat berlangsung dengan sempurna, bahkan tidak dapat dilaksanakan.
Adapun macam-macamnya adalah sebagai berikut :
a. Air
b. Malam (lilin)
c. Obat pemberi warna
d. Kustik (soda kustik)
e. Air keras / nitrik
2. Bahan-bahan sekunder, yaitu bahan-bahan pembatikan yang sifatnya sebagai bahan pembantu, penyempurna dan pelengkap.
a. Gondo
b. Kapurit (Hipochlorit)
c. Obat putih
d. Tepung pati
e. Tro
f. Tepol, dan sebagainya
Mengenai alat-alat yang diperlukan dalam proses pembatikan adalah sebagai berikut :
1. Canting (cap/tulis)
2. Kerean (slerean)
3. Jedi (drum penglorot)
4. Bak (papan coletan)
5. Jog (papan pengecap)
6. Ender
7. Kuas

B. Bahan-bahan dalam Kegunaannya
1. Air
Air adalah bahan pembatikan yang multifungsional, misalnya di suatu daerah yang minus air, daerah ini akan sulit untuk menjadi produsen batik.
Fungsi air adalah sebagai berikut :
a. Sebagai bahan pelarut (pengejur), misalnya untuk melarutkan obat-obat pemberi warna, untuk melarutkan kustik (soda kustik), untuk melarutkan kaporit.
b. Sebagai bahan pereaksi, misalnya untuk mereaksikan air keras dengan nitrit, obat pemberi warna dengan kustik.
c. Sebagai bahan penglorot atau pembersih, yaitu penghilang malam (lilin) yang telah melekat pada mori, yaitu dengan jalan memanaskan air sampai mendidih, lalu kain mori yang sudah dibatik dicelupkan ke dalamnya, kemudian dibersihkan dengan air biasa (tidak didinginkan).
2. Air Keras (Nitrit)
Fungsinya ada 2 (dua), yaitu :
a. Sebagai bahan pereaksi karena berfungsi untuk mewarnakan suatu obat pemberi warna, karena ada suatu obat yang apabila belum direaksikan dengannya belum bisa mempunyai warna lain dan akan luntur bila kena air, misalnya obat sol.
b. Bahan penguat warna, karena terdapat obat jika tidak direaksikan dengannya tidak mendapatkan warna yang kuat dan kadang-kadang bisa luntur, misalnya rapid dan naptol.
3. Malam (Lilin)
Merupakan bahan pokok dalam pembatikan, yang fungsinya untuk memberikan lukisan atau gambaran pada kain mori yang akan dibatik, yaitu dengan menggunakan canting atau cap atau canting tangan. Kalau menggunakan canting tangan disebut batik tulis dan kalau menggunakan canting cap disebut batik cap.
Dan fungsinya adalah sebagai bahan penutup atau telasah, yaitu menutup sebagian gambaran atau lukisan dalam pembatikan yang kiranya perlu untuk ditutup, agar bagian itu tidak terkena warna lagi.
4. Kustik / Soda Kustik
Kustik dalam pembatikan mempunyai dua fungsi, yaitu :
a. Sebagai bahan pereaksi karena ada obat pemberi warna yang apabila tidak direaksikan dengan kustik, obat tadi tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Misalnya naptol dan base.
b. Sebagai bahan pembersih, karena fungsi kustik adalah membersihkan / menghilangkan malam (lilin) dalam batik. Setelah batik di-lorot dalam air panas, karena proses pelorotan tidak 100% menghilangkan malam, maka selanjutnya batik harus dicelupkan kustik yang dilarutkan air.
5. Obat Pemberi Warna
Obat pemberi warna ini fungsinya adalah untuk memberi warna (kelir) dalam proses pembatikan.
Macam-macam obat pemberi warna, antara lain :
a. Obat naptol
b. Obat base
c. Obat rapid
d. Obat sol (helisol)
e. Obat indiantren
6. Gondo
Fungsi pada gondo, adalah :
a. Sebagai bahan campuran malam yang akan digunakan untuk membatik, sebab gondo menentukan baik tidaknya suatu malam.
b. Sebagai alat pencuci atau pembersih canting. Canting yang telah lama tidak dicuci yang masih terdapat malam yang melekat.
7. Kapurit (Hipochlorit)
Kapurit ini berfungsi dalam pembatikan hanya dalam proses batik “radionan”. Selain itu, boleh dikatakan tidak berfungsi. Kaporit yang banyak digunakan untuk menghilangkan bekas-bekas obat yang ada ditubuh pekerja setelah bekerja.
8. Obat Putih
Kegunaan obat putih untuk memutihkan suatu batik, yang sifatnya batik tadi adalah batik putihan yang hanya dicolet.
9. Tro
Tro itu adalah suatu obat yang digunakan untuk bahan campuran obat rapid agar dapat bertahan lama dan tidak cepat mati. Sebab rapid jika tidak dicampuri dengan tro tidak bertahan lama, beberapa jam saja sudah mati.
10. Tepol
Tepol yang berbentuk zat cair itu, fungsinya untuk memudahkan dalam proses pewarnaan. Sebab biasanya kain mori yang tidak ditepol terlebih dahulu, proses pewarnaannya akan sulit, kadang-kadang warnanya tidak bisa rata, banyak blentong sana-sini dan kadang-kadang warnanya tidak jernih.

C. Proses Pembatikan
Batik ditinjau dari segi prosesnya dibedakan dalam tiga macam, yaitu batik babar pisan, batik babar pindo, dan batik radionan.
1. Batik Babar Pisan
Yaitu suatu batik yang dalam prosesnya hanya mengalami satu kali proses pembatikan.
Adapun prosesnya sebagai berikut :
a. Pertama, setelah kain mori diketeli (yakni dengan menggunakan tepol) bagi yang perlu diketeli, yang tidak perlu tidak usah. Setelah kain mori dikeringkan dimulai pembatikan. Dengan cara melukiskan atau menggambarkan pada kain mori dengan canting dicelupkan malam (lilin) yang telah dipanaskan dalam wajan.
b. Kedua, setelah kain mori dilukis atau digambar dengan menggunakan malam (lilin), kemudian dicolet, yakni memberikan warna atau keliran pada setiap lukisan atau gambaran dengan menggunakan obat coletan sol dan rapid.
c. Ketiga, setelah batik dicolet dan dikeringkan di bawah sinar matahari, kemudian dicelupkan dalam air keras yang dilarutkan dalam air dan dilarutkan dengan nitrit agar warna coletan lebih sempurna, lalu dicuci air biasa dan dikeringkan.
d. Keempat, setelah itu, batik yang akan diberi warna tua, coletan ditutup dengan malam. Jika akan diberi warna muda, tidak perlu ditutup malam. Kemudian diberi warna dengan menggunakan alat kerean yang dipekerjakan oleh dua orang. Pewarna tersebut sudah diberi campuran naptol dan garem.
e. Kelima, dilorot. Setelah batik selesai diobati kemudian dilorot, yaitu dengan mencelupkan batik ke dalam air yang sudah dipanaskan di dalam drum. Dengan tujuan untuk menghilangkan malam-malam yang telah dilukis di batik. Setelah itu dicuci dengan air biasa sampai bersih.
2. Batik Babar Pindo
Batik babar pindo adalah suatu batik yang mengalami dua kali proses pembatikan, yaitu suatu batik yang setelah mengalami proses penglorotan kemudian dibatik lagi (pembatikan yang kedua).
Adapun proses pembatikan batik babar pindo ini ada 2 (dua) sistem, yaitu:
a. Pertama, yaitu setelah batik itu mencapai pada tahap pencoletan, yakni setelah batik itu dicolet. Kemudian dilorot dan seterusnya. Dalam tahap ini disebut batik biron. Lantas dibatik lagi, yaitu pembatikan yang kedua kalinya. Adapun proses selanjutnya seperti dengan proses batik babar pisan atau menurut selera, sebab pembatikan sifatnya relatif.
b. Kedua, sistem yang kedua ini adalah batik babar pisan yang sudah jadi, akan tetapi diproses lagi dengan cara atau motif menurut selera yang dikehendaki.
3. Batik Radionan
Yaitu suatu batik yang dalam prosesnya pembatikan dikelir atau diwarnai lebih dahulu sebelum dibatik atau dicap dengan malam. Biasanya keliran itu dengan menggunakan obat tertentu. Biasanya obat yang digunakan adalah asam sulfit, marganas dan air keras. Cara menggunakannya adalah marganas dilarutkan dengan air mendidih lalu ditambah dengan air biasa (mentah) dan dicampuri dengan air keras menurut kebutuhan. Masukkanlah atau celupkan batik itu ke dalam sulfit yang telah diseduh atau dilarutkan dalam air, sampai keliran itu benar-benar luntur atau hilang.

Untuk proses selanjutnya, cuci/bersihkan dengan air untuk menghilangkan obat radionan itu agar tidak merusak pada kain mori. Sebab obat-obat itu sangat keras. Setelah batik dikeringkan kemudian dicolet, dan proses selanjutnya sama dengan proses pembatikan pada batik babar pisan.

D. Sistem Upah / Perburuhan
Dalam hal ini, pertama-tama yang kita dapat membedakan antara pengertian upah dan gaji. Upah adalah sejumlah uang yang diberikan pada buruh atau pekerja sebagai pembayaran harga tenaga kerjanya yang telah dicurahkan pada suatu perusahaan. Gaji adalah sejumlah uang tetap dibayar kepada para pegawai tiap-tiap bulan. Boleh dikatakan upah itu besarnya sebanding dengan hasil pekerjaannya, sedang gaji tidak sebanding dengan hasil pekerjaannya. Sekalipun upah dan gaji itu berlainan, tapi baik upah dan gaji sangat diharapkan dapat mencukup upah dan gaji para pekerjanya.
Sistem pemberian upah pada pembatikan dapat dibedakan ke dalam dua macam cara, yaitu :
1. Upah harian (menurut waktu atau jam kerja)
Yaitu suatu sistem yang sangat sederhana, artinya upah yang diberikan atau dibayarkan kepada si buruh berdasarkan lamanya si buruh itu bekerja. Waktu lama bekerja itu ditentukan per jam atau harian. Tentu saja jenis serta berat ringannya pekerjaan mempengaruhi juga penetapan tinggi rendahnya upah.
2. Upah borongan (disebut juga upah potongan)
Yaitu suatu sistem upah yang diterima oleh si buruh berdasarkan:
a. Besarnya upah yang ditentukan untuk tiap satuan barang.
b. Banyaknya barang yang telah dikerjakan atau diselesaikan si buruh dalam waktu satu minggu (Sabtu–Kamis).






BAB IV
PENUTUP


A. Simpulan
1. Prinsip-prinsip Pembatikan
a. Tersedianya areal tanah yang cukup luas.
b. Tersedianya tenaga-tenaga ahli dalam bidang pembatikan .
c. Tersedianya air yang cukup banyak di daerah itu.
d. Fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan dalam bidang pembatikan.
2. Fungsi Batik.
a. Sebagai bahan pakaian.
b. Sebagai hiasan dinding.
c. Dijadikan sebagai alas tidur (sepray).
d. Sebagai taplak meja, dan lain-lain
3. Pembatikan adalah merupakan wiraswasta yang telah mempunyai potesi yang kuat dan berbentuk usaha tradisional.
4. Pembatikan telah mengembangkan realisasi dalam Pembangunan Nasional, karena telah memenuhi hal-hal sebagai berikut:
a. Sebagai sarana terciptanya kesempatan lapangan kerja, sehinga dapat mengurangi pengangguran.
b. Merupakan sumbangan terhadap pemerintah atas terciptanya kesempatan lapangan kerja.
c. Sebagai tunjangan untuk mencapai kesejahteraan terutama bagi daerah-daerah produsen batik.
5. Dengan adanya kemajuan teknologi akan semakin meningkatkan dalam bidang pembatikan terutama mengenai efesiensinya.





B. Saran
Kiranya tidak terlalu berlebihan apabila penulis dalam menyusun Karya ilmiah ini, sekedar ingin memberikan saran-saran demi kepentingan/kebaikan kita bersama:
1. Tingkatkanlah usaha kita dalam bidang kewiraswastaan, baik dalam perbatikan atau bidang kewiraswastaan lainnya.
2. Carilah/ciptakanlah sistem atau teori pembatikan yang baru, demi peningkatan produktifitas batik serta pelestariannya.
3. Jadilah kalian semua, terutama rekan-rekan kami sebagai anak pelajar, untuk menjadi pioner-pioner dalam bidang kewiraswastaan.
Ketiga saran itu tidak lain hanyalah untuk memberikan tunjangan demi tercapainya kesejahteraan kita bersama dan pembangunan nasional negara kita.




















DAFTAR PUSTAKA


DC, H. Riyanto.2007. Jejak Museum Batik Nasional Pekalongan, Pekalongan:Humas dan Protokol Pekalongan

Berkah, Paguyuban. 2005. Prosiding Batik Pekalongan Jejak Telusur dan Pengembangan Batik Pekalongan, Pekalongan: Paguyuban Berkah

http://batikindonesia.info/indek.php?s=digagas

http://www.progrosir.co.cc/2008/07/bahasa-indonesia-version-jenis-batik.html

http:// www.batikmarkets.com/batik-Pekalongan.php

































LAMPIRAN-LAMPIRAN

BATIK PECINAAN/CINA

BATIK PENGARUH KERATON


BATIK JLAMPRANG



BATIK TERANG BULAN

BATIK CAP KOMBINASI TULIS

BATIK TIGA NEGERI PEKALONGAN



BATIK SOGAN PEKALONGAN

BATIK PANGAN ATAU PETANI

BATIK COLETAN










BATIK TULIS

BATIK CAP


BATIK SABLON



BATIK PAINTING

BATIK PRINTING

Sabtu, 26 Desember 2009

CINTA





Detak jantung terus berlantun,, langkah kaki tetap beterpadu.

Dalam lembaran penuh warna kehidupan,, angan yang terpendam akan terwujud.

Cita – cita yang tinggi akan tercapai dengan usaha serta keriangan dan kesungguhan.

Itulah arti dari mencintai diri sendiri.


Jika kita mencintai seseorang,, kita akan senantiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada di sisi kita.


Tuhan memberikan kita dua buah kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat.

Tetapi,, mengapa Tuhan hanya mengindahkan sekeping hati kepada kita.?

Karena Tuhan telah memberikan sekeping hati lagi kepada seseorang untuk kita mencarinya.

Itulah cinta..


Janganlah sesekali mengucapkan selamat tinggal,, jika kita masih mau mencoba.

Jangan sesekali menyerah,, jika kita masih merasa sanggup.

Jangan sesekali mengatakan kita tidak mencintainya lagi,, jika kita masih tidak dapat melupakan.


Cinta datang kepada orang yang masih memiliki harapan,, walaupun mereka telah dikecewakan.

Kepada mereka yang masih percaya,, walaupun mereka yang telah dikhianati.

Kepada mereka yang masih ingin mencintai,, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan.


Jangan sampai kita menyimpan kata – kata cinta kepada orang yang tersayang. Hingga dia meninggal dunia dan akhirnya kita tak kuasa mengatakan kata – kata cinta itu kepadanya,, sebaiknya ucapkanlah kata –kata cinta yang tersimpan di hati kita.


Sekarang,, selagi ada hayatnya mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan yang tepat.

Kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.


Cinta dapat mengubah yang pahit menjadi manis,, debu menjadi emas.

Keruh menjadi bening,, sakit menjadi sembuh.

Penjara menjadi telaga,, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.


Sungguh menyakitkan,, mencintai seseorang yang tidak mencintai kita tetapi akan lebih menyakitkan lagi adalah mencintai seseorang dan kita tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cinta itu kepadanya.


Seandainya kita ingin mencintai atau ingin memiliki hati seseorang,, ibaratkanlah seperti menyentuh sekuntum mawar merah.

Kadangkala kita mencium bau harum mawar tersebut tetapi adakalanya kita merasakan jika duri mawar itu menusuk jari.


Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kita bertemu seseorang yang sangat berarti bagi kita hanya untuk menemukan bahwa berakhirnya menjadi tidak berarti dan kita harus membiarkannya pergi.


Kadangkala kita tidak menghargai orang yang mencintai kita dengan sepenuh hati sehingga kita kehilangannya,, pada saat itu tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.


Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia yang sekarang dan bukan siapa dia yang sebelumnya,, kisah silam tidak perlu diungkit lagi sekiranya kita benar – benar mencintainya setulus hati.


Hati – hati dengan cinta karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit,, orang gemuk menjadi kurus.

Orang normal menjadi gila,, orang kaya menjadi miskin.

Raja menjadi budak,, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu.


Kemungkinan apa yang kita sayangi atau cintai tersimpan keburukan di dalamnya dan kemungkinan apa yang kita benci tersimpan kebaikan di dalamnya.


Cinta kepada harta artinya bakhil,, cinta kepada lelaki artinya alam.

Cinta kepada diri sendiri artinya bijaksana,, cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya taqwa.


Lemparkanlah seseorang yang bahagia dalam bercinta ke dalam laut,, pasti ia akan membawakan seekor ikan.

Lemparkanlah pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam segudang roti,, pasti ia akan mati kelaparan.


Seandainya kita dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih,, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar ucapan yang bergemerincing.


Cinta adalah keabadian dan kenangan adalah hal yang terindah dalam cinta yang pernah dimiliki.


Siapapun pandai memilih cinta tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah sesuatu objek yang bisa dilihat oleh kasat mata.

Sebaliknya,, cinta hanya dapat dirasakan oleh hati dan perasaan.


Cinta mampu melemahkan besi,, menghancurkan batu,, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin.

Itulah dasarnya cinta..


Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya seperti gambaran yang kita inginkan.

Jika tidak,, kita hanya mencintai pantulan diri kita sendiri yang kita temukan dari dalam dirinya.


Kita tidak akan pernah tahu bila kita akan jatuh cinta.

Namun apabila saat itu,, cintailah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.

Cinta bukanlah kata yang murah dan lumrah,, tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah jika kita manusia dapat tidak hanya melihat dan menilainya saja.


Bercinta memang mudah,, untuk dicintai juga memang mudah tetapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itu lebih sukar diperoleh.


Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan,, lebih baik cinta itu tak pernah hadir karena cinta adalah sesuatu yang membawa keindahan dan kebahagiaan dalam hidup.


Cinta itu seperti kupu – kupu,, tambah dikejar akan tambah lari tapi jika dibiarkan terbang ia akan datang di saat kita tidak mengharapkannya.


Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga menjadi sedih.

Tapi,, cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya.

Jadi janganlah terburu – buru dan pilih yang terbaik.


Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang sempurna bagi seseorang tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantu menjadi dirimu sendiri.


Jangan pernah bilang i love u,, kalau kita tidak pernah peduli.

Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada.

Jangan pernah menyentuh hidup seseorang,, kalau hal itu untuk menghancurkan hatinya.
Jangan pernah menatap ma
tanya,, kalau semua yang dilakukan kita hanya untuk berbohong.


Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta sementara kita tidak berteriak untuk menangkapnya.


Cinta bukan: ”ini salah kamu, tapi maafkan aku”,, bukan: ”kamu dimana sih, tapi aku disini”,, bukan: ”gimana sih kamu, tapi aku ngerti kok”,, bukan: ”coba kamu nggak kayak gini, tapi aku cinta kamu seperti kamu apa adanya”.


Cinta yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kita sudah bersama maupun berapa sering kita bersama tapi apakah selama kita bersama,, kita selalu saling mengisi satu hal sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas.


Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kita inginkan dan menyayat sedalam yang kita ijinkan,, yang berat bukan bagaimana cara menghalangi kesedihan dan kerinduan itu tapi bagaimana cara belajar darinya.


Cara jatuh cinta,,

Jatuh tapi jangan terguyung – guyung,, konsisten tapi jangan memaksa,, cinta itu tak perlu setiap malam minggu atau malam jumat harus apel dan cinta tak perlu setiap hari sms-an Atau setiap pagi telfon - telfonan jika dalam telfon tersebut kita hanya membicarakan hal - hal yang tak penting karena cinta tak harus memiliki,, cinta itu berbagi dan jangan bersikap tidak adil,, mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut,, sedih tapi jangan pernah menyimpan kesedihan itu.


Memang,, sakit melihat orang yang kita cintai sedang berbahagia dengan orang lain tapi akan lebih sakit lagi kalau orang yang kita cintai itu tidak berbahagia bersama kita.


Cinta akan menyakitkan ketika kita berpisah dengan seseorang,, lebih menyakitkan apabila kita dilupakan oleh kekasih tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kita sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kita rasakan.


Yang paling menyedihkan dalam hidup ini adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kita dan kita sudah menghabiskan waktu yang banyak untuk orang yang tidak pernah menghargainya.


Kalau dia berkata ”tidak”,, maka dia tidak akan pernah berkata ”ya” setahun lagi ataupun sepuluh tahun lagi. Biarkan dia pergi.


Cinta adalah semangat,, cinta adalah kepercayaan,, cinta adalah energi yang tidak bisa dimusnahkan. Ia hanya bisa berubah bentuk.

Cinta memang tak harus memiliki karena mencintai berarti memberi tak perlu meminta.






Kamis, 26 November 2009

dirgahayu PGRI ke-64

met hari Guru Indonesia.
Kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa,tanpa ilmu mu hidup ku takan seperti ini.
Terima kasih Guru2 ku............

Sabtu, 14 November 2009

chatting dan bahasanya

Chatting

Internet Relay Chat atau IRC atau sering disebut dengan chat atau chatting adalah forum diskusi online para pengguna internet dengan menggunakan tulisan sebagai alat untuk berdiskusi. IRC ini menyediakan suatu cara untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang-orang di seluruh dunia, dan tentu saja, antara mahasiswa. IRC terdiri dari bermacam-macam jaringan server IRC (mesin-mesin untuk menghubungkan pemakai dengan IRC). Para pengguna memiliki suatu program (yang disebut ‘client’) untuk menghubungkan mereka dengan suatu server dari salah satu jaringan IRC tersebut. Server-server ini yang akan mengirimkan informasi dari satu server dan ke server yang lain dalam jaringan yang sama. Saat ini terdapat ribuan grup chatting dalam berbagai bahasa dan topik.

Dari pengamatan hampir seluruhnya mahasiswa yang sering menggunakan internet juga pernah chatting. Program yang sering digunakan untuk chatting ini adalah mIRC atau Yahoo Messenger.

Didalam chatting ini tidak jarang dari mereka melanjutkan hubungannya dari sekedar ngobrol di internet menjadi sebuah pertemuan langsung atau disebut kopdar (Kopi Darat). Bahkan ada juga yang akhirnya menjalin hubungan kekasih setelah mereka sering mengobrol di internet dan kemudian saling bertemu.

brb

be right back

segera kembai

bbl

be back later

nanti akan kembali

np

no problem

tidak apa-apa

lol

laughing out loud

tertawa terbahak-bahak

asl?

age, sex, location?

Berapa umurmu? Peremupuan/laki-laki? Dari mana?

Hlo mh


hallo #mahasiswa

Join dong


Masuklah!

u kul/ker?


Kamu kuliah atau kerja?

ce


cewek

co


Cowok

Tiga atau Lima tahun yang lalu, penggunaan telepon genggam sudah semakin popular di Indonesia, terutama di antara generasi mudah pada umumnya, dan mahasiswa TSM pada khususnya. Dengan menggunakan fasilitas Short Message Service (SMS), bahasa yang digunakan berkembang sebagaimana layaknya ‘bahasa internet’. Kata-kata yang digunakan dalam ber-SMS sering kali disingkat, dan ejaannya tidak baik dan benar pada saat mengirim pesan kepada teman. Memang, mahasiswa yang sering chatting melalui internet juga mempunyai telepon genggam dan menggunakan ‘bahasa internet’ untuk SMSnya. Jadi, ‘bahasa internet’ juga biasa digunakan untuk ber-SMS. Menurut pendapat saya, penggunaan ‘bahasa internet’ atau ‘bahasa chatting’ itu semakin meluas di masyarakat. Mungkin di masa depan, kita akan mengembangkan bahasa yang baru dengan tata bahasa dan istilah-istilah baru.


bahasa dan emot

Bahasa Chatting

Kerap kali pengguna layanan chat (istilah dalam internet untuk ngobrol), menggunakan istilah-istilah yang tidak biasa digunakan dalam tulisan sehari-hari. Selain menghemat/mempercepat penulisan, cara ini juga merupakan trend tersendiri dalam bahasa chatting.

Dibawah ini adalah beberapa simbol yang digunakan:

Emoticons:

Bahagia
(:-& Marah
Sedih
%-( Bingung
(:-( Tanpa senyum
Tertawa
%-) Bego
* Cium
Mengedipkan mata
%-6 Mati Kutu
*<:-) Santa claus
:V:-| Bingung dicuekin
%-} Jenaka atau ironis
+<:-) Pemimpin Agama
:- Laki-laki
>>:-<< Naik Pitam
+<:-| Biarawan/Biarawati
:-@ Berteriak
>- Perempuan
+:-) Pendeta
:-e Kecewa
>-< Naik Darah
+O:-) Paus
:-O Mulut terbuka lebar atau terkejut
>-) Kedipan Setan
0:-) Malaikat
:/) Nggak lucu
>:) Setan Kecil
8-o Shocked
:/i Dilarang merokok
>:-) Setan Licik
Kaget dan heran
:@ Apa?
>:-> Setan Amat Licik
: | Bosan atau sedih
>:-< Gusar
: ( ) Mulut lebar, banyak bicara atau berteriak
>:-( Merasa terganggu
:* Cium
<:> Ekspresi licik
:** Cium balik
( ) Peluk
:,( Menangis
(( )):** Peluk cium

Chat Shorthand:

A/S/L Age/Sex/Location
BTSOOM Beats the s**t out of me
AFAIC As Far As I'm Concerned
AFK Away From Keyboard
AFAIK As Far As I Know
AMBW All My Best Wishes
ASAP As Soon As Possible
ATST At The Same Time
AYSOS Are You Stupid Or Something
BTW By the way
B4 Before
B4N Bye For Now
BBL Be Back Later
BBN Bye Bye Now
BYOH Bat you onna head
CIO Check it Out
CUL8R See You Later
DKDC Don't Know Don't Care
Eg Evil grin
EOM End Of Message
FYI For Your Information
GL Good Luck
GTGB Got To Go, Bye
h Hug
IMHO In My Humble Opinion
K Kiss
LOL Laughing out loud
MOTOS Members of the opposite sex
OBTW Oh, by the way
sSi stop SHOUTING, idiot!


blog

Blog

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


Artikel ini membutuhkan catatan kaki untuk pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki.

Artikel ini mengulas tentang sejenis aplikasi web. Untuk informasi lebih lanjut tentang record dari aktivitas web server, lihat server log.

Blog merupakan singkatan dari "web log" adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.


Rabu, 04 November 2009

e-mail

Email

Tujuan mahasiswa dalam menggunakan fasilitas internet bermacam-macam. Banyak mahasiswa menggunakan internet untuk penelitian, atau mencari berita asing, tetapi yang paling populer adalah email.

Email itu adalah surat menyurat secara elektronik di mana pesan yang dikirimkan akan sampai dalam waktu singkat. Pesan email tidak hanya berupa tulisan tetapi dapat disertai dengan file gambar, suara, animasi, dan lain lain. Selain itu, email dapat dikirimkan kepada ratusan orang hanya dalam satu kali pengiriman. Makanya, email ini menjadi penting untuk komunikasi dalam zaman modern ini, dan terutama bagi para mahasiswa.

Dalam pengamatan rata-rata mahasiswa yang pernah menggunakan internet mempunyai alamat email sendiri. Alamat email mahasiswa itu semuanya bebas biaya seperti yahoomail atau hotmail yang terkenal. Mereka lebih menyukai yahoomail atau hotmail karena iklan-iklan situs web itu berhasil mempengaruhi mereka dan provider email itu sangat terkenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

Tentu saja, email yang diterima tetapi tidak diharapkan bukan hanya SPAM. Virus komputer juga sering diterima lewat email, dan topiknya juga tidak jelas. Sayangnya, belum ada cara untuk menghentikan SPAM dan virus komputer tersebut. Banyak perusahaan email gratis mempunyai ‘SPAM filter’ yang menghentikan penerimaan SPAM tetapi filter ini biasanya tidak efektif. Mungkin di masa depan seseorang akan membuat fiter yang efektif tetapi saat ini SPAM dan virus tetap menjadi masalah besar. Namun demikian, manfaat email masih melebihi dampak negatifnya. Bagi mahasiswa TSM, email masih merupakan sarana komunikasi yang tercepat dan tercanggih untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga. Email sudah menjadi pengganti yang baik dari surat biasa (atau dalam ‘bahasa internet’, snail mail) karena email tersebut diterima pada saat dan waktu yang sama dan tidak bisa dibaca oleh orang lain.